KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI DARI DAUN SEGAR DAN LAYU TANAMAN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) ASAL DATARAN TINGGI LOKSADO KALIMANTAN SELATAN

Tanaman Salam (Syzygium polyanthum Wight) adalah salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai pengobatan alternatif dan mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri adalah salah satu metabolit sekunder dari tanaman yang berbentuk minyak dengan karakteristik mudah menguap (volatile). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui % rendemen, hasil karakterisasi minyak atsiri dan senyawa penyusun pada minyak atsiri dari kedua sampel. Sampel di ambil dari dataran tinggi Loksado dan disuling menggunakan metode destilasi air. Analisis komponen penyusun minyak atsiri dilakukan menggunakan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry). Hasil rendemen minyak atsiri yang didapatkan pada daun segar yaitu 0,28333% dan pada daun layu yaitu 0,21333%. Karakterisasi menunjukkan minyak atsiri daun salam segar berwarna kuning dan daun salam layu berwarna kuning, berat jenis minyak atsiri daun salam segar yaitu 0,912 g/mL dan daun salam layu yaitu 0,917 g/mL, indeks bias minyak atsiri kedua sampel menghasilkan nilai >1,070 dan kelarutan minyak atsiri kedua sampel larut dalam etanol 96% dengan perbandingan 1:2. Analisis Minyak atsiri daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) segar didapat sebanyak 18 senyawa dan pada daun layu terdapat 17 senyawa. Pada sampel segar dan layu menunjukkan 12 senyawa yang sama yaitu 2H-Pyran-2-one, 3-Acetyl-4hydro, α-Guaiene, β-Elemene, Delta-Guaiene, Dodecanoic Acid, 1,2,3-Propanetriyl Ester, Dodecanoic Acid (CAS) Lauric Acid, Epiglobulol, Heptadecene-(8)-Carbonic Acid, Hexadecanoic Acid (CAS) Palnitic Acid, Octanal (CAS) N-Octanal, Trans-Caryophyllene, Z-4-Decenal.