Farma, Siska Dewi (2022) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PASIEN ISPA NON-PNEUMONIA ( TEPAT INDIKASI, TEPAT PASIEN, TEPAT OBAT DAN TEPAT DOSIS ) DI PUSKESMAS SUNGAI BESAR BANJARBARU. Diploma thesis, Universitas Borneo Lestari.
COVER.pdf
Download (487kB)
ABSTRAK.pdf
Download (7kB)
BAB I.pdf
Download (14kB)
BAB II.pdf
Download (237kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (237kB)
BAB III.pdf
Download (163kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (74kB)
BAB V.pdf
Download (6kB)
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf
Download (2MB)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf
Download (13kB)
Abstract
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi. Oleh karena itu perlunya evaluasi terhadap penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik berdasarkan tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis pada pasien ISPA Non-Pneumonia di Puskesmas Sungai Besar, Banjarbaru. Bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan melihat pola dan ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA dan menjadi acuan penggunaan antibiotik yang lebih rasional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non- eksperimental. Metode rancangan penelitian yang dilakukan adalah deskriptif observasional dan pengambilan data secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh resep untuk pasien ISPA non-pneumonia >18 tahun dan sampel pada penelitian ini berupa data rekam medik pasien dengan diagnosis ISPA non- pneumonia yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil Evaluasi penggunaan antibiotic di Puskesmas Sungai Besar, Banjarbaru berdasarkan tepat indikasi sebanyak 227 pasien tepat indikasi (98,90%), tepat pasien sebanyak 139 (100%), tepat obat sebanyak 288 pasien (94,97%) dan tepat dosis sebanyak 83 pasien (93,10% ). Pada kasus Common cold sebanyak 145 kasus (60,60%), faringitis dengan jumlah kasus sebanyak 89 (37,20%), dan tonsillitis sebanyak 5 kasus (2,10%). Antibiotik digunakan di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru untuk terapi ISPA Non-pneumonia adalah sefadroksil 43 (48,86%), kemudian amoksisilin sebanyak sebanyak 39 (44,31%), kotrimoksazol 4 (4,54%), ciprofloksasin 1 (1,13%) dan cefixime sebanyak 1 (1,13%). Penelitian ini agar dapat menjadi gambaran dan dapat memberikan informasi bagi petugas kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap kesesuaian pemberian terapi pengobatan dengan standar yang ada.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISPA NON-Pneomonia, Evaluasi Antibiotik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 03 Jul 2024 00:00 |
Last Modified: | 03 Jul 2024 00:00 |
URI: | http://repository.unbl.ac.id/id/eprint/161 |