GAMBARAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ZINK DAN ORALIT PADA PASIEN DIARE BALITA DI PUSKESMAS BANJARBARU SELATAN

Diare adalah penyakit dengan gejala perubahan bentuk tinja menjadi cair dan peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Diare masih menjadi penyebab kematian di negara berkembang, terutama di anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyebab utama kematian balita akibat diare yang dampaknya menyebabkan dehidrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kepatuhan terhadap penggunaan seng dan ORS pada pasien diare balita di Puskesmas Banjarbaru Selatan. Jenis penelitian ini bersifat non-eksperimental penelitian dengan pengumpulan data prospektif melalui data kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa 23 pasien (29,87%) patuh, 29 pasien (37,66%) kurang patuh, dan 25 pasien (32,47%) tidak patuh. Hasil dari Karakteristik responden, jenis kelamin terbanyak adalah perempuan 46 orang (59,74%), Kategori usia paling banyak adalah 25-30 tahun (32,47%), dan rata-rata orang tua pasien pekerjaan tidak bekerja, yakni 25 orang (32,47%). Berdasarkan temuan penelitian bahwa banyak pasien kurang patuh dalam penggunaan obat seng dan ORS, total 29 orang (37,66%). Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang pasien orang tua tentang cara menggunakan obat seng dan ORS dengan benar.