IDENTIFIKASI TELUR CACING Soil Trasmitted Helminths (STH) MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN JATI (Tectona gandis)

Infeksi kecacingan menjadi masalah kesehatan berbagai negara, seperti Indonesia, penyakit infeksi yang umum terjadi ialah infeksi cacingan yang di tularkan melalui tanah (STH). Prevalensi kecacingan di indonesia masih tinggi, yaitu sekitar 2.5% - 62% umunya terjadi pada golongan penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi yang masih buruk. Eosin sendiri memiliki sifat tidak mudah terrurai dan menimbulkan limbah yang berbahaya (toxci). Maka dari itu dibutuhkan pewarnaan alami yaitu rendaman daun jati (Tectona grandis) sebagai pewarna alternatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan penggunaan ekstrak daun jati (Tectona grandis) dalam mewarnai telur cacing STH. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Daun jati (Tectona grandis) dikeringkan di bawah sinar matahri kemudian direndam dengan aquadest, kemudian ekstrak daun jati (Tectona grandis) digunakan untuk mewarnai sampel feses dengan pemeriksaan secara langsung (natif). Hasil pewarnaan Eosin dan ekstrak daun jati (Tectona grandis) dengan konsentrasi 70%, 80% dan 90%, yang memeberikan hasil paling medekati pewarnaan Eosin adalah pada konsentrasi 90% disimpulkan bahwa ekstrak daun jati (Tectona grandis) mampu mewarnai stadium telur cacing STH (Soil Trasmitted Helminths) pada konsentrasi 90% dapat di jadikan alternatif pewarnaan pada stadium telur Ascaris Lumbricoides, Trichuris trichura dan Hookworm.