PENETAPAN KADAR FENOL EKSTRAK ETANOL 96% UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine bulbosa Urb.) BERDASARKAN VARIASI WAKTU TUMBUH TANAMAN

Salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif oleh masyarakat Kalimantan adalah bawang dayak (Eleutherine bulbosa Urb.). Umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa Urb.) diketahui mengandung senyawa fenol yang memiliki kemampuan sebagai anti bakteri, antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total fenol pada ekstrak etanol 96% umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa Urb.) berdasarkan variasi waktu tumbuh tanaman. Umbi bawang dayak yang digunakan bulan ke 1,2,3,4,5 dan 6, dengan beberapa tahap pengujian yaitu uji organoleptis, uji mikroskopis, uji makroskopis; analisis kualitatif Kromatografi Lapis Tipis (KLT); kuantitatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding asam galat. Hasil penelitian pada pengujian menggunakan KLT tiap ekstrak menunnjukkan hasil positif fenol ditandai dengan adanya bercak noda berwarna hitam dan biru dengan fase gerak klorofom : metanol dan penampak bercak FeCl3 1%, serta nilai Rf ke enam sampel masuk rentang Rf yang baik. Hasil penetapan kadar fenol total (b/b GAE) bulan ke satu sebesar 59.196 ± 0.057, bulan dua sebesar 76.596 ± 0.057, bulan tiga sebesar 60.63 ± 0.2 bulan empat sebesar 26.93 ± 1.3, pada bulan lima sebesar 38.763 ± 0.057, dan pada bulan enam sebesar 42.13 ± 0.173. Dari data diatas menunjukkan bahwa kandungan total fenol tertinggi yaitu pada bulan ke dua.