HUBUNGAN FREKUENSI TRANSFUSI DARAH PADA PASIEN THALASSEMIA TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL

Thalassemia merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan berbagai jenis anemia. Penderita thalassemia β mayor mengalami anemia parah yang memerlukan transfusi darah secara teratur sepanjang hidup mereka. Transfusi darah yang dilakukan berulang dalam jangka panjang pada pasien thalassemia dapat menyebabkan kelebihan zat besi yang signifikan peningkatan kadar bilirubin terjadi karena akumulasi besi yang terjadi secara kronis menyebabkan transferin plasma menjadi jenuh terhadap besi, menyebabkan sebagian besi tidak terikat oleh transferin dan menjadi non-transferin bound iron (NTBI). Penelitian ingin mengetahui hubungan frekuensi transfusi darah pada pasien thalassemia terhadap kadar bilirubin total. Jenis penelitian berupa Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional, yaitu melakukan penelitian yang di waktu yang sama mengukur frekuensi transfusi darah dan kadar bilirubin total pada pasien thalassemia beta mayor. Didapatkan dengan lama frekuensi 2 minggu sekali sebanyak 3 orang (37%) mengalami peningkatan kadar bilirubin total dan 5 responden lainnya (62,5%) dengan kadar bilirubin total normal. 3 minggu sekali sebanyak 14 orang (58,3%) mengalami peningkatan kadar bilirubin total dengan 10 orang lainnya (41,7%) dengan kadar bilirubin total normal, dan frekuensi 4 minggu sekali sebanyak 5 orang (55,6%) mengalami peningkatan kadar bilirubin total dengan 4 orang lainnya (44,4%) kadar bilirubin total normal. Hasil yang didapatkan dari uji rank spearman menunjukan nilai p-value 0,825 (p > 0,05) disimpulkan dalam penelitian ini bahwa frekuensi transfusi darah tidak berhubungan signifikan terhadap kadar bilirubin total pasien.