HUBUNGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) TERHADAP OUTCOME TERAPI DI KLINIK ASMA CENTER BANJARBARU

Salah satu jenis pneumonia berdasarkan epidimiologi dan klinis yang paling sering terjadi adalah community aquired pneumonia (CAP). Berdasarkan tingginya prevalensi penyakit ini menyebabkan peningkatkan penggunaan antibiotik dan meningkatkan resiko ketidaktepatan penggunaan antibiotik yang menyebabkan resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan penggunaan antibiotik, outcome terapi, dan hubungan kepatuhan penggunaan antibiotik dengan outcome terapi. Metode penelitian non-eksperimental berupa observasional menggunakan kuisioner MMAS-8 pada kepatuhan antibiotik dan menggunakan rekam medis pada outcome terapi. Hasil penelitian outcome terapi membaik - kepatuhan tinggi sebanyak 31 orang (44,29%), outcome terapi tidak membaik - kepatuhan tinggi sebanyak 2 orang (2,86%), outcome terapi membaik - kepatuhan sedang sebanyak 9 orang (12,86%), outcome terapi tidak membaik - kepatuhan sedang sebanyak 8 orang (11,43%), outcome terapi membaik - kepatuhan rendah sebanyak 4 orang (5,71%) dan outcome terapi tidak membaik - kepatuhan rendah sebanyak 16 orang (22,85%). Hubungan kepatuhan penggunaan antibiotik pada pasien community acquired pneumonia (CAP) terhadap outcome terapi di Klinik Asma Center Banjarbaru dilihat berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan penggunaan antibiotik berhubungan dengan outcome terapi pada pasien community acquired pneumonia (CAP) di Klinik Asma Center Banjarbaru.