PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKLETASI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAUN BALIK ANGIN (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz.)

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menstabilkan radikal bebas. Antioksidan dibutuhkan agar reaksi oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas tidak terjadi. Tanaman Balik angin (Alphitonia incana (Roxb.) Teijsm. & Binn. Ex Kurz.) memiliki sinonim A. excelsa, A. moluccana dan A. philippinensis yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan perbedaan aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol daun Balik angin yang diekstraksi dengan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi dilihat dari nilai IC50. Daun Balik angin diekstraksi menggunakan pelarut metanol dengan dua metode ekstraksi yang berbeda yaitu maserasi dan sokletasi. Uji aktivitas antioksidan pada masing-masing ekstrak menggunakan metode inhibisi radikal DPPH secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding kuersetin. Hasil uji kuantitatif didapatkan panjang gelombang maksimum DPPH pada 515 nm, nilai IC50 kuersetin sebesar 2,979 ppm, ekstrak metanol daun Balik angin yang diekstraksi dengan metode maserasi memiliki nilai IC50 sebesar 13,703 ppm sedangkan yang diekstraksi dengan metode sokletasi memiliki nilai IC50 sebesar 9,983. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Balik angin (Alphitonia incana Teijsm. & Binn. Ex Kurz.) dengan metode sokletasi memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan dengan metode maserasi.