GAMBARAN MONOSIT PADA PENDERITA ASMA DI PUSKESMAS SEGIRI SAMARINDA 2022

Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran napas besar dan kecil yang berhubungan erat dengan interaksi kompleks antara banyak sel inflamasi dan mediator terlarut. Sampai saat ini, sebagian besar penelitian telah menggaris bawahi peran penting eosinofil, neutrofil, sel mast dan sel T dalam pathogenesis asma. Terlepas dari kenyataan bahwa monosit dan terutama makrofag yang diturunkan dari monosit merupakan komponen terbesar dari saluran udara manusia, peran sel-sel ini dalam regulasi peradangan saluran napas asma belum sepenuhnya dijelaskan. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui jumlah monosit pada penderita asma di Puskesmas Segiri Samarinda 2022. Penelitian ini menggunakan survei deskriptif. Populasi pada penelitan ini adalah seluruh pasien yang menderita asma di Puskesmas Segiri Samarinda. Sampel yang digunakan pada penelitan ini adalah orang yang mengalami asma dengan teknik Accidental sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 16 pasien penderita asma. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Segiri Samarinda didapatkan 16 responden pasien asma di Puskesmas Segiri Samarinda. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan pemeriksaan pada hitung jumlah leukosit mengalami peningkatan sebanyak 8 responden, sedangkan pada pemeriksaan jenis leukosit, monosit yang didapatkan sebanyak 13 responden mengalami kenaikan pada pasien asma tersebut.Pada pemeriksaan monosit pada pasien asma di Puskesmas Segiri Samarinda sebanyak 3 orang normal dan 13 orang terjadi kenaikan monosit, yang berarti monosit berperan dalam meregulasi peradangan saluran napas.