PERBANDINGAN OBAT AMLODIPINE DAN CAPTOPRIL TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS ANGKINANG

Hipertensi adalah penyakit yang tidak menular yang di tandai dengan
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90
mmHg. Hipertensi disebabkan oleh kombinasi beberapa keadaan seperti faktor
umur, jenis kelamin, faktor genetik, mengkonsumsi makan asin, kebiasaan
merokok, stress dan kebiasaan olahraga. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui perbandingan penurunan tekanan darah obat amlodipine dan captopril
yang diteliti dengan rancangan penelitian prospektif periode Februari – April 2024.
Data yang digunakan dalam penelitian ini di dapatkan dari observasi atau
pengumpulan data rekam medik pasien dengan teknik pengambilan sampel secara
purposive sampling. Pada penelitian ini menggunakan Analisa SPSS Uji
Frequencies dengan sampel 32 orang yang diberikan terapi obat amlodipine (5mg)
dan 32 orang yang diberikan terapi captopril (25mg), dengan total keseluruhan 64
orang. Perbandingan obat amlodipine (5mg) terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi di Puskesmas Angkinang diperoleh hasil mean rata rata
sebelum dan sesudah pemberian terapi untuk sistolik sebesar 34.70 mmHg dan
diastolik 32.11 mmHg. Sedangkan obat captopril (25mg) terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Angkinang diperoleh hasil mean
rata rata sebelum dan sesudah pemberian terapi untuk sistolik sebesar 30.30 mmHg
dan diastolik 32.89 mmHg. Kemudian dilakukan uji kenormalitasan dengan
menggunakan Uji One-Sample Kolmogorof-Smirnov dengan hasil penelitian nilai p
value <0,05 yang berarti tidak terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan
menggunakan Uji Mann-Whitney U Test yang memperoleh hasil mean rata rata
sistolik sebesar 0,343 dan diastolic 0,866 data mendapatkan nilai P value > 0,05
yang menandakan bahwa H0 = diterima dan Ha = ditolak sehingga dapat dikatakan
tidak ada perbedaan penurunan tekanan darah obat amlodipine dan obat captopril
untuk sistolik maupun diastolic pada pasien hipertensi