PENGARUH PENYIMPANAN SUHU DINGIN LARUTAN TURK MODIFIKASI AIR PERASAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) diketahui komposisinya memiliki asam sitrat dalam kandungannya, termasuk sebagai asam lemah yang memberikan proses melisis pada sel darah sekaligus penggunaannya sebagai pengganti dari larutan turk. Larutan ini dipahami berguna untuk membantu pengenceran darah pada saat perhitungan sel darah putih, sehingga leukosit lebih tampak jelas dan mudah untuk dihitung. Melalui laboratorium, sebelum dilakukan pemeriksaan atau dalam tahap pra mesti memperhatikan stabilitan reagen, suhu simpan dan lama biasa selama satu minggu dengan suhu 2 - 8℃ sebagai variabel bebas yang ditentukan. Adapun penelitian ini hadir untuk menghitung leukosit terhadap turk modifikasi air perasan belimbing wuluh yang telah melalu proses simpan selama 0 hari, 7 hari hingga 14 hari sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini konsep jenis desain pre-experimental dan rancangan posttest only group design. Terdapat 16 replikasi atau pengulangan terhadap 1 spesimen yang sama di setiap perlakuan. Hasil dari pemeriksaan dipahami hitung jumlah leukosit komersial (kontrol) didapat data primer dengan hasil rerata dalam darah 5203 sel/mm3 dalam 0 hari, 5313 sel/mm3 dalam 7 hari, 5266 sel/mm3 dalam 14 hari. Hasil uji Paired sample t-test didapat nilai signifikan 0 hari 0,840, 7 hari 0,194, dan 14 hari 0,765 (>0,050) dapat disimpulkan arti bahwa tidak ada perbedaan antara penggunaan turk komersial dengan modifikasi belimbing wuluh dalam urutan harian yang tersedia.