Pengaruh Variasi Konsentrasi Lidah Buaya Terhadap Karakteristik Fisik Dan Stabilitas Sabun Cair Ekstrak Etanol 96% Bunga Telang

Perawatan kulit sangat dibutuhkan agar kulit tidak menjadi kering, kasar, dan kusam cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan sabun. Sediaan sabun cair ditambahkan bahan alam bunga telang sebagai antibakteri dan lidah buaya yang memiliki komponen berperan dalam menjaga kelembaban kulit yaitu polisakarida. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh variasi konsentrasi lidah buaya terhadap karakteristik fisik dan stabilitas formula sabun cair ekstrak etanol 96% bunga telang dengan metode ekstraksi maserasi. Ekstrak etanol bunga telang yang diperoleh dibuat sediaan sabun cair dengan 15% ekstrak bunga telang dengan variasi konsentrasi lidah buaya 6%, 7% dan 9%. Pengujian karakteristik fisik dan stabilitas sabun cair meliputi uji organoleptis, uji pH, uji kadar air, uji homogenitas, dan uji tinggi busa. Hasil didapat bahwa dari pengamatan organoleptis yang dilakukan sebelum uji stabilitas F1, F2 dan F3 menghasilkan bentuk, warna dan bau yang sama yaitu berbentuk kental, berbau khas dan berwarna hijau tua. Sesudah uji stabilitas sediaan pada F1 dan F2 tetap berbentuk kental dan pada F3 sediaan berubah menjadi cair. Sedangkan warna semua formulasi mengalami perubahan menjadi kuning kecoklatan dan memiliki bau yang khas. Pengamatan uji homogenitas hasil sebelum dan sesudah pada F1, F2, dan F3 didapatkan hasil yang sama yaitu homogen. Stabil dalam parameter pH yang baik yaitu 8,2-8,8. Hasil uji kadar air semua formulasi memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu berkisar antara 20,45-40,5%. Uji tinggi busa pada semua formula berkisar 15-25 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula memenuhi standar SNI. Perbedaan konsentrasi lidah buaya memberikan pengaruh terhadap kadar air dan pH pada sabun, formulasi optimum pada F1 dengan penambahan 6% lidah buaya.