EVALUASI PENGELOLAAN OBAT RUSAK DANKADALUARSA DI APOTEK ALIFA FARMABANJARBARU

Sistem penyimpanan obat perlu memperhatikan penyiapan dan pendistribusian obat secara baik, karena jika tidak diperhatikan akan menimbulkan kerugian, seperti kegagalan dalam menjaga mutu produk obat sehingga menyebabkan obat kadaluarsa sebelum tanggal penyerahan. Evaluasi diperlukan khususnya pada proses penyimpanan obat karena obat yang kadaluarsa atau rusak dapat mengurangi stabilitas obat dan mempunyai efek racun serta dapat merugikan apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai persentase obat kadaluarsa dan rusak di Apotek Alifa Farma. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi yang dilakukan dengan memantau kegiatan di apotek secara langsung. Pengambilan data dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dengan Petunjuk Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan hasil akan diolah untuk mengetahui obat rusak dan kadaluarsa di Apotek Alifa Farma dan presentase kesesuaian penyimpanan obat Berdasarkan Petunjuk Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Hasil penelitian menunjukkan nilai persentase obat rusak (0,5%) dan kadaluarsa (0,6%) di Apotek Alifa Farma. faktor penyebab obat rusak dikarenakan penyimpanan yang kurang baik Sedangkan obat yang kadaluarsa dikarenakan obat tersebut tidak ada pemakaiannya dan kelalaian dari petugas apotek. Hal ini menyatakan bahwa persentase obat rusak dan kadaluarsa tidak sesuai indikator yang ditetapkan yaitu 0%, tetapi ada toleransi batas yang masih diperbolehkan yaitu <1%.