HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI TERHADAP KESEDIAAN MENGGUNAKAN TELEFARMASI PADA MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Penerapan telefarmasi atau layanan tidak tatap muka langsung Dalam periode pandemi COVID-19 ini berdampak baik karena dapat mengurangi mobilitas penyakit tanpa mengurangi layanan farmasi, hasil penelitian terdahulu menyatakan setengah apoteker setuju bahwa pelayanan telefarmasi ini dapat meningkatkan jumlah pertemuan non-tatap muka. Pada penelitian sebelumnya mahasiswa farmasi Indonesia memiliki pengetahuam dan persepsi kepada telefarmasi hasilnya Di antara 313 responden hanya 13,2% yang menunjukkan 1ingkat pengetahuan yang tinggi 66,5% menunjukkan persepsi positif terhadap layanan telefarmasi dan 97,4% bersedia untuk memberikan layanan telefarmasi di masa depan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap kesediaan telefarmasi di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Desain Penelitian ini menggunakan pendekatan Potong lintang dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan yaitu analisis menguji 1 variabel dan 2 variabel. Hasil dari penelitian ini berpengetahuan baik 96 % dan buruk 4%, hasil dari persepsi baik 99,2 % dan buruk 0,4 % serta hasil kesediaan mahasiswa mayoritas bersedia tinggi 62,4%, sedang 34,4%, Rendah 3,2 %. Kesimpulan penelitian ini tidak ada hubungan pengetahuan dan persepsi terhadap kesediaan dan mayoritas mahasiswa bersedia menggunakan telefarmasi dimasa depan