PENETAPAN KADAR TOTAL FENOLIK DAN FLAVONOID FRAKSI ETIL ASETAT DARI EKSTRAK ETANOL 80% DAUN BAMBAN (Donax canniformis K Scum.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Bamban tumbuh alami di hutan sekunder dan hutan bambu, terutama pada aliran air atau tempat yang basah. Jenis ini cenderung menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. secara empiris tumbuhan bamban digunakan sebagai obat bisul, obat jerawat obat bisul, mengempeskan bengkak dan cairannya untuk tetes mata.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif secara eksperimental di laboratorium yang bertujuan untuk menghitung kadar total fenolik dan flavonoid fraksi etil asetat dari ekstrak etanol 80% daun bamban dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri. Kadar total fenolik dan flavonoid fraksi etil asetat dari ekstrak etanol 80% daun bamban (Donax canniformis K Scum.) yang diperoleh menggunakan spektrofotometri UV-Vis secara berturut-turut fenolik sebesar 799,3 mgGAE/g fraksi etil asetat daun bamban atau setara dengan 79,93% dan flavonoid sebesar 1.675,3 mgQE/g fraksi etil asetat daun bamban atau setara dengan 167,53%. Perlu dilakukan pengujian aktivitas pada fraksi etil asetat dari ekstrak etanol 80% daun bamban (Donax canniformis K scum.) yang melibatkan potensi flavonoid dan fenolik sebagai senyawa aktif sehingga berpotensi menjadi alternatif pengobatan.