GAMBARAN CACING CESTODA USUS PADA FESES SAPI POTONG DI PETERNAKAN DESA BINCAU MARTAPURA

Sapi potong merupakan komoditi ternak penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi dan memiliki arti penting bagi kehidupan peternak, ternak dipelihara secara modern atau tradisional tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kendala penyakit akibat cacing. Infeksi Cestoda bersifat zoonosis yang memerlukan dua inang perantara. Jenis cacing pita yang menginfeksi sapi adalah Taenia Saginata, yang diduga dari pakan hijauan yang terkontaminasi oleh telur maupun larva Taenia saginata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya telur dan proglotid cacing Taenia Saginata dan Moniezia sp yang menginfeksi sapi potong di peternakan di Desa Bincau Martapura, yang dilakukan pada bulan Maret tahun 2022. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling sebanyak 39 sampel sapi potong dimana kandang A 10 sampel, kandang B 19 sampel, dan kandang C 10 sampel. Penelitian ini menggunakan sampel feses sapi potong yang diperiksa secara langsung dibawah mikroskop dengan Metode Kato-Katz. Hasil penelitian kandang A ditemukan 3 (30%) sampel positif telur T. saginata, kandang B ditemukan 2 (10,5%) sampel postif telur dan proglotid T. saginata, dan kandang C ditemukan 6 (60%) sampel positif telur dan proglotid T. Saginata. faktor yang memicu terinfeksi Taenia saginata adalah sumber pakan hijauan, kebersihan kandang, tempat pakan, kelembaban suhu, asal sapi yang dikirim, dan kontrol pemberian obat cacing yang tidak berkala. Dapat disimpulkan adanya infeksi Taenia saginata pada peternakan di Desa Bincau Martapura, dimana persentase tertinggi pada kandang C (60%) dan terendah pada kandang B (10,5%). Di sarankan untuk peternak agar memperhatikan pemberian pakan yang baik, menjaga kebersihan kandang tempat pakan serta mengontrol pemberian obat cacing